Waspadai, Snack Mengandung Babi Beredar di Pasaran

Waspadalah ….!!!

Waspadalah ….!!!

Waspadalah ….!!!

Jangan sampai terjadi kita buat parcel tahun ini ternyata salah satu jenis makanan yang kita bikin percel mengandung daging babi atau tidak jelas kehalalannya, karena saat ini BPOM telah menemukan 12 makanan yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) beredar di pasaran, salah satunya adalah snack yang mengandung babi. Selain itu jenis makanan lain yang perlu diwaspadai adalah permen, agar-agar, kacang, chewy, dan kripik. Menurut pantauan Radar Bogor produk-produk tersebut ternyata bukan buatan asli Indonesia. Tetapi di impor dari Malaysia, Singapura, Thailand an Jerman. Berbagai alasan bisa diketahui mengapa suatu produk dikatakan Tidak memenuhi Ketentuan (TMK), diantaranya adalah tidak mencantumkan komposisi makanan dengan lengkap, ada juga makanan yang mengandung babi tapi tidak mencantumkan logo babi. Padahal aturan mengenai hal itu sudah jelas, sebagaimana dikatakan Direktur Inspeksi dan sertifikasi Pangan BPOM Dewi Prawitasari bahwa : “ setiap kemasan wajib mencantumkan asal bahan tertentu dan kandungannya. Jika ada babi wajib menempelkan lambing babi dalam kemasan tersebut”.Untuk lebih jelasnya jenis-jenis makanan yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) adalah sebagai berikut :

No	Nama Produk	Kesalahan
1	Haribo Permen Rasa Coklat	Mengandung Babi
2	Haribo Permen Rasa Buah	Mengandung Babi
3	Sunkist Kacang	Klaim Tidak Mengandung Pengawet
4	Del Monte buah peach	Klaim Tidak Mengandung Pengawet
5	Nu Jeedjard tamarind	Klaim Tidak Mengandung Pengawet
6	Nu Jeedjard tamarind with plum	Klaim Tidak Mengandung Pengawet
7	Nu Jeedjard tamarind with spicy flavor	Klaim Tidak Mengandung Pengawet
8	Nu Jeedjard tamarind with spicy plum flavor	Klaim Tidak Mengandung Pengawet
9	Mamee snack mie	Klaim Tidak Mengandung Pengawet
10	Shoyue chip keripik	Klaim Tidak Mengandung Pengawet
11	Island cripsps	Tidak Mencantumkan Nama Produsen
12	Camel Sugar Panuts	Punya dua Nomor Regestrasi

Sumber : BPOM

Untuk jenis makanan yang mengandung babi jelaslah haram, dan untuk jenis makanan lain yang tidak memenuhi ketentuan lainya patut diwaspadai juga seperti makanan no 3 s.d. no 10 mengklaim no preservatives (tidak mengandung bahan pengawet) padahal seperti yang dikemukan Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan BPOM semua makanan seperti pasti mengandung bahan pengawet.

Daripada kita terjebak mengkonsumsi makanan yang haram sebaiknya teliti sebelum membeli, periksa semua ketentuan yang ada terkait peredaran makanan dan obat-obatan seperti untuk mengetahui halal atau tidaknya makanan yang kita beli secara sederhana kita bisa melihat kemasan makanan tersebut apakah ada logo halalnya yang dikeluarkan MUI atau tida ?, jika ada Insya Allah aman.

Bahan Bacaan : Radar Bogor edisi Senin, 16 Agustus 2010