Pertemuan Dua Sahabat

abifasya dan Irwan

Bahagia tak terhingga aku rasakan hari ini, bagaimana tidak … setelahnya lebih dari 19 tahun berpisah hari ini bertemu lagi dengan seorang sahabat yang saat SLTA (MAN Cipasung) dahulu sahuap salingkung sagulung sagalang, kemana-mana selalu bersama. Bila salah seorangnya bahagia, maka kebahagiaan itu dirasakan yang lainnya. Dan sebaliknya bila ada duka yang dirasakan salah seorangnya maka yang lain berusaha menghiburnya. Namun sayang pertemuan itu hanya terjadi antara dua sahabat yang tergabung dalam empat sekawan dengan sebutan akrab PANERA (panakawan penarik roda). Mengapa Panera ?, Karena Pada saat itu di tempat kami mencari Ilmu disebuah pondok pesantren terkenal yaitu Pondok Pesantren Cipasung, pada setiap hari Ahad, Rabu, dan Jum’at  Kami berempat gak pernah merasa betah jika sampah bertumpuk disekitar asrama kami dan asrama akhawat. Walaupun Jadwal santri yang sekolah siang adalah hari Rabu tapi kami gak pernah itung-itungan, walaupun hari itu giliran santri yang sekolah pagi (Ahad) atau giliran santri negeri dan mahasiswa (Jum’at) jika tak ada satupun santri yang memungut, mengumpulkan, dan membuang sampah ke saruni (tempat pembuangan sampah) maka tak segan-segan kami mengambil alih pembuangan sampah itu. sehingga kami terkenal dengan sebutan PANERA (Panakawan Penarik Roda) dengan beranggotakan empat orang. Yaitu : abifasya, irwan, maman, dan ruhiyat.

Bukan hanya dalam masalah urusan kebersihan saja kami selalu bersama, tapi dalam hal lainpun kami selalu bersama. Seperti dalam urusan makanpun kami selalu bersama : irwan, maman, dan ruhiyat menitipkan uangnya pada abifasya untuk dikelola sehingga keuangan mereka cukup digunakan untuk makan selama satu bulan. setelah uangnya dikumpulkan pada abi mereka gak mikir lagi yang penting setiap hari mereka bisa makan dengan apapun lauknya. Ada hal yang saat itu selalu dijadikan bahan olok-olok diantara kami, ketika kami semua merasakan jatuh cinta (saat itu kelas 3 SLTA). Maka dibuatlah rencana untuk menembak wanita pilihan kami masing-masing, semuanya harus berusaha sendiri-sendiri gak boleh ada yang saling bantu. Dan ternyata dari keempat sahabat itu hanya 2 orang yang berhasil dan diterima oleh wanita pilihannya. Kasihan Maman dan Ruhiat Gak berhasil menggapai impiannya.

Semua kenangan itu kami ceritakan kembali hari ini, saking serunya bercerita dan melepas kerinduan sampai-sampai kami berdua lupa pada tugas masing-masing, padahal hari ini Irwan (eh…. salah sekarang mah PAK IRWAN) bertugas memberikan bimbingan kepada Para Guru, pengawas, dan pasilitaor lainnya dari LPMP Jambi yang sedang melakukan kunjungan di Sekolah tempat abifasya mengajar, sedangkan abi sendiri mendapatkan tugas untuk mendokumentasikan semua kegiatan kunjungan tersebut.

Yah… waktunya gak kerasa, cepet banget pertemuan ini padahal masih banyak cerita yang ingin dibagi. Sahabat Al Hamdulillah Allah masih mempertemukan kita, Kapan yah Kita bisa bertemu lagi dengan dua sahabat kita yang lain Maman dan Ruhiyat. Semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita dibawah naungan dan Ridla Allah swt, Amiiin.

Selamat bertemu lagi sahabat…

Semoga kita bisa bertemu lagi…..

Wallahu ‘Alam