Farhansyaddad weblog

Untuk Hari Esok Yang Lebih Baik

Mimpi Bertemu Rasul

Posted by abifasya pada 10 Juni 2009


Apapun yang tejadi pada pagi dan siang hari selalu direkam ulang saat tertidur. Pagi hari mengajar tentang sejarah Rasul malamna ngimpi malah ngalindur tentang pertemuannya dengan para sahabat bahkan nyaris Ketemu Rasul; kiyeu ujaring caritana : “Kangjeng Rasul bermaksud nyunatin Hasan/Husen cucunya tercinta, Abi Fasya diberi tugas untuk mengundang para shahabat agar para shahabat berkenan hadir pada acara syukuran khitanan hasan/husen yang diselenggarakan pada suatu hari setelah ashar. saat mengundang banyak hal yang didapat karena saat itu Abi sempat berdiskusi dengan para shabat. Shahabat yang pertamakali diundang adalah Abu Bakar, pelajaran yang paling berharga adalah tentang cerita menumpas kaum murtadin dan orang yang enggan bayar zakat. Abi berfikir apakah orang-orang yang enggan bayar zakat dan murtad saat ini perlu di tumpas seperti zamannya Abu Bakar ???. Selain tu Abi juga mendapatkan pelajaran dari Abu Bakar agar jangan ambisi dalam mengejar suatu jabatan, karena jika Allah menghendaki jabatan itu akan dititipkan Allah sebagai amanah yang harus dijaga. Dia memberikan contoh ketika dia di baiat oleh Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarrah untuk  diangkat sebagai khalifah sebenarnya sebelumnya Abu Bakar telah mengangkat tangan Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarrah untuk dipilih kaum muslimin, bahkan Abu Bakarpun menceritakan kembali pidato perdananya saat dia dilantik sebagai Khalifah : “Setelah mengucapkan puji syukur kepada Allah Abu Bakr radiallahu ‘anhu berkata: “Kemudian, Saudara-saudara. Saya sudah terpilih untuk rnemimpin kamu sekalian, dan saya bukanlah orang yang terbaik di antara kamu sekalian. Kalau saya berlaku baik, bantulah saya. Kebenaran adalah suatu kepercayaan, dan dusta adalah pengkhianatan. Orang yang lemah di kalangan kamu adalah kuat di mata saya, sesudah haknya saya berikan kepadanya — insya Allah, dan orang yang kuat buat saya adalah lemah sesudah haknya nanti saya ambil — insya Allah. Apabila ada golongan yang meninggalkan perjuangan di jalan Allah, maka Allah akan menimpakan kehinaan kepada mereka. Apabila kejahatan itu sudah meluas pada suatu golongan, maka Allah akan menyebarkan bencana kepada mereka. Taatilah saya selama saya taat kepada (perintah) Allah dan Rasul-Nya.  Tetapi apabila saya melanggar (perintah) Allah dan Rasulullah maka gugurlah kesetiaanmu kepada saya. Laksanakanlah salat kamu, Allah akan merahmati kamu sekalian.”

Selanjutnya Abi bertemu Umar, disini Abi dapat pelajaran pula yakni tentang penanggalan hijriyah …,, pada zaman ini ga ada lebaran dua kali lho.. kompak semuanya. Bukan hanya itu yang Abi dapat dari Umar Abi pun mendapatkan pelajaran dari Umar tentang keteguhan hati dan ketegasan dalam mengambil keputusan bahkan umar menceritakan tentang pengalamannya mendampingi Nabi berkaitan dengan ijtihad yang dilakukannya dan disetujui Allah seperti dikemukakannya : “Tuhan menyetujui pendapat saya dalam tiga hal. Kata saya: Rasulullah, kita jadikan Maqam Ibrahim tempat salat.  Kata saya: Rasulullah, sebaiknya istri-istri Anda itu mengenakan hijab, sebab yang berbicara kepada mereka ada orang yang baik, ada yang jahat.” Maka turun ayat hijab. Tatkala istri-istri Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam berkumpul karena perasaan cemburu, saya berkata kepada mereka: Kalau kamu diceraikan mudah-mudahan Tuhan memberi ganti dengan istri-istri yang lebih baik, maka turun ayat ini.”

Barangkali turunnya wahyu sesuai dengan pendapat Umar dalam peristiwa-peristiwa itu, itu pula sampai Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Allah telah menempatkan kebenaran di lidah dan di hati Umar,” atau ia katanya: “Allah telah menentukan kebenaran di lidah Umar apa yang dikatakannya.”

Selajutnya Abi datang ke rumah Usman, disini Abi mendapat pelajaran bagaimana pentingnya menghafal Al Qur’an, .. dalam Hati Abi berkata : seandainya semua orang bisa menghafal Qur’an dan mengamalkan isinya pasti dunia ini akan aman, bisakah semua orang mempedomani Al Qur’an ?. Bukan hanya itu yang Abi dapatkan dari Usman, Usmanpun menceritakan tentang alasan mengapa beliau betekad untuk tetap menolak memerangi para pendemo dan pemberontak padahal para pendemo itu sudah berencana untuk membunuh Utsman. Beliau menceritakan setidaknya ada lima alasan mengapa beliau tetap menolak memerangi para pendemo itu, yaitu :

  1. Demi mengamalkan wasiat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang dibisikkan kepada beliau dan beliau telah menjelaskannya ketika hari pengepungan tersebut yaitu bahwasanya sikap beliau itu adalah untuk menepati janji kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
  2. Apa yang terkandung dalam ucapan beliau Radhiyallahu ‘anhu : “Aku tidak ingin menjadi orang pertama yang menumpahkan darah kaum muslimin sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”. Maksudnya beliau tidak mau  menjadi orang pertama ditengah umat ini sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang menumpahkan darah kaum muslimin.
  3. Beliau tahu bahwa para pemberontak itu tidak menginginkan melainkan beliau saja, maka beliau tidak ingin menjadikan para sahabat sebagai perisai. Bahkan sebaliknya, beliau lebih suka menjadi perisai bagi kaum muslimin.
  4. Beliau tahu bahwa fitnah ini akan berakhir dengan terbunuhnya beliau. Yang demikian itu, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada beliau ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memberi beliau kabar gembira dengan surga karena musibah yang akan menimpanya. Dan telah nampak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa waktunya sudah dekat. Dan yang menguatkan hal tersebut pula apa yang beliau lihat dalam mimpi pada malam sebelum terbunuhnya beliau, yaitu melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang berkata kepada beliau : Berbukalah bersama ku esok hari. Beliau memahami bahwa waktu terbunuhnya beliau telah dekat.
  5. Demi mengamalkan nasehat Abdullah bin Salam Radhiyallahu ‘anhu yang mengatakan kepada beliau : “Tahan dan tahanlah, karena hal itu akan menjadi hujjah bagimu”.

Tidak diragukan lagi, bahwa beliau Radhiyallahu ‘anhu diatas kebenaran dalam bersikap, karena telah shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwa fitnah itu akan terjadi dan beliau bersaksi bahwa Utsman dan para sahabatnya berada diatas kebenaran.

Selanjutnya Abi mendatangi sahabat yang lain …. singkat cerita ba’da asharpun tiba, lagi-lagi Abi diberikan kepercayaan untuk membantu kelancaran acara syukuran tersebut, kali ini Abi dipercaya menjadi pembawa acara …… saat Abi  mempersilahkan Kangjeng Nabi untuk memberikan tausiyah, Abi  berkta : “Kepada Kangjeng Nabi dipersilahkan untuk memberikan tausiyahnya” … kata-kata itu terus berulang-ulang dikatakannya sampai akhirnya ada orang yang meneriaki Abi. Hai Abi bangun.. bangun … udah waktunya shalat subuh nih … …… ya Allah … tabaroka.. wata’la.. subhanallah …, saat itu Abi  terbangun … dan … pertemuan dengan Rasulpun ga jadi, da geningan ngimpi…. mimpi cuma mimpi…. semoga dalam mimpi selanjutnya Abi benar-benar bisa ketemu Rasul SAW.

wallahu ‘alam

Satu Tanggapan to “Mimpi Bertemu Rasul”

  1. Ini teh kisah mimpi beneran atau cerpen aja Pak? Hehe.

    Semoga kita yang belum sempat melihat wajahnya lewat mimpi di dunia ini, tapi akan mendapatkan syafaatnya kelak dan berkumpul bersama beliau di surganya Allah Swt. nanti. Amin.

    Suka

Tinggalkan komentar