Musibah Pasca Pemilu

Pemilihan umum legeslatif  2009 telah berlalu semingu yang lalu, tapi kehebohan pasca pileg dari hari ke hari masih terus terjadi mulai dari masalah Kisruh  DPT yang telah dipermasalahan sejak jelang pileg, politik uang, sampai masalah perilaku calon anggota legeslatif yang diperkirakan tidak akan bisa menduduki kursi anggota dewan karena perolehan suaranya sangat sedikit.

Walaupun sejak awal para calon anggota legeslatif telah menyepakati dan mendeklarasikan pemilu damai, jurdil, dan siap kalah-siap menang, tetapi kenyataannya semua itu hanya bualan belaka karena yang terjadi ketika calon anggota legeslatif itu diprediksi tidak akan bisa menduduki kursi DPR/DPRD diantara mereka ada yang menutup akses jalan dan sebuah sekolah, ada yang setress sampai harus mendatangi paranormal, ada yang mati mendadak karena serangan jantung, bahkan yang lebih tragis lagi ada caleg yang bunuh diri karena suara yang diperolehnya sangat tipis.

Selain itu ada juga kesalehan sosial yang dilakukan para caleg sebelum pileg yang begitu dermawan dengan memberikan berbagai macam bantuan, tetapi setelah pileg begitu tahu hasil perolehan suaranya sedikit tampaklah kemunafikan mereka. Buku tabungan yang telah berisi uang puluhan ribu rupiah di tarik lagi, ada juga caleg yang telah menyumbang beberapa buah karpet di sebuah majlis ta’lim karena dalam pileg caleg tersebut kalah maka karpetnya ditarik lagi, yang lebih memprihatinkan lagi ada caleg yang memberikan sumbangan material untuk pembangunan mushalla karena caleg tersebut kalah material tersebut ditarik lagi, naudzubillah….., dan masih banyak lagi fenomena aneh yang terjadi setelah pileg.

Jika ada pengamat politik dan politikus yang mengatakan bahwa pemilu 2009 ini adalah pemilu terburuk setelah reformasi nampakknya tidaklah berlebihan, karena pemilu kali ini syarat dengan kecurangan seperti pembongkaran kotak suara oleh oknum petugas PPS di Medan, kasus dugaan politik uang yang dilakukan oleh putra presiden SBY yang saat ini saksi-nya menghilang. Bahkan   karena pemerintah dan KPU diduga melakukan kecurangan hari ini digugat terkait soal DPT.

Jika penyelenggaraan pemilu tahun ini sebegitu buruknya, menurut pendapat anda kira-kira dalam pilpres nanti atau pemilu lima tahun mendatang  apakah rakyat mau mengikuti lagi pemilu ? atau justru akan semakin banyak pengikut GOLPUT ?. Dan sadarkah kita kalau ternyata pemilu tahun ini bukan hanya pemilu terburuk pasca reformasi tetapi pemilu yang berujung dengan musibah ?