Ingin Kemudahan ???? Bertaqwalah ….!!! (Kajian SUrat Al lail)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ

وَالَّيْلِ إِذَا يَغْشَى {1} وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى {2} وَمَاخَلَقَ الذَّكَرَ وَاْلأُنثَى {3} إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّى {4} فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى {5} وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى {6} فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى {7} وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى {8} وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى {9} فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى {10} وَمَايُغْنِى عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى {11} إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَى {12} وَإِنَّ لَنَا لَلأَخِرَةَ وَاْلأُولىَ {13} فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى {14} لاَيَصْلاَهَآ إِلاَّ اْلأَشْقَى {15} الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلىَّ {16} وَسَيُجَنَّبُهَا اْلأَتْقَى {17} الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّى {18} وَمَالأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَى {19} إِلاَّابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ اْلأَعْلَى {20} وَلَسَوْفَ يَرْضَى {21}

Artinya :

Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), (QS. 92:1)dan siang apabila terang benderang, (QS. 92:2)dan penciptaan laki-laki dan perempuan, (QS. 92:3)sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. (QS. 92:4)Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, (QS. 92:5)dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), (QS. 92:6)maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS. 92:7)Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, (QS. 92:8)serta mendustakan pahala yang terbaik, (QS. 92:9)maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. (QS. 92:10)Dan hartanya tidak bermanfa’at baginya apabila ia telah binasa. (QS. 92:11)Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, (QS. 92:12)dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia. (QS. 92:13)Maka, Kami memperingatkan kamu dengan api yang menyala-nyala. (QS. 92:14)Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, (QS. 92:15)yang mendustakan (kebenaran) dan (berpaling) dari iman. (QS. 92:16)Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling taqwa dari neraka itu, (QS. 92:17)yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, (QS. 92:18)padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, (QS. 92:19)tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari karidhaan Rabbnya Yang Maha Tinggi. (QS. 92:20)Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan (QS. 92:21)

Surat ini diawali dengan sumpah Allah Yang Maha Kuasa, dimana Allah bersumpah dengan waktu saat terjadinya perbuatan manusia dalam berbagai macam kondisi mereka. Allah berfirman : “Aku bersumpah dengan malam ketika menutupi makhluk dan bumi dengan gelapnya. Maka semua Mahluk tenang menuju ke tempat tinggalnya, dan istirahat dari kelelahan bekerja. Aku bersumpah dengan siang, tatkala siang itu muncul kepada mereka, mereka pun menjadi terang menderang dengan cahayanya dan meeka pun bergerak mencari keperluan hidup mereka.

Rabb kita juga bersumpah demi diri-Nya yang mulia yang memiliki sifat bahwa Dia adalah  pencipta laki-laki dan perempuan. Sebagai bagian dari kemahakuasaan-Nya Dia menciptakan semua makhluk yang dikehendakinya berpasangan yakni terdiri dari jantan dan betina supaya jenis makhluk tersebut tetap lestari. Masing-masing dijadikan tertarik kepada yang lain, dengan dorongan syahwat dan dibuat serasi. Maha Suci Allah Dzat sebaik-baik Pencipta.

Kemudian Rabb menyebutkan objek sumpah-Nya dengan firman-Nya : “Sesungguhnya Usaha kamu memang berbeda-beda”. Sesuai dengan perbedaan amal perbuatan itu sendiri, kadarnya dan semangat melakukannya. Juga sesuai dengan perbedaan niat dan tujuan perbuatan itu. Apakah karena mengharap ridla Allah atau karena ingin mendapat kemashalahatan duniawi saja yang hina dan sementara ?. Mereka yang berbuat karena mengharap ridla Allah pasti akan mendapat ganjaran sementara yang tidak demikian mereka hanya patut mendapatkan siksa yang menyedihkan. Dan sekali-kali balasan bagi mereka tidaklah akan sama.

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَن نَّجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَآءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ سَآءَ مَايَحْكُمُونَ

Apakah Orang-orang yang berbuat jahat itu menyangka bahwa kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka ? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu ? (Al Jatsiyah : 21).

Dalam ayat berikutnya (5 –11)  Allah mengelompokkan manusia berdasarkan amalnya ke dalam dua golongan, yaitu :

Pertama :

Orang-orang yang memberikan harta pada jalan Allah  dan bertaqwa serta membenarkan adanya pahala dan perbuatan baik. Terhadap golongan ini Allah akan memudahkan segala urusannya dan Allah akan meringankan untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan kejahatan.

Kedua :

Orang yang Bakhil (keked mengkene nyengklik buntut kasiran, pedit kadiri koret kadewek= Sunda). Orang ini telah merasa cukup dan tidak lagi merasa perlu terhadap pertolongan Allah serta mendustakan akan adanya pahala dan perbuatan baik. Terhadap kelompok ini Allah akan memberikan kesulitan-kesulitan akaibat dari perbutannya yang selalu mempersulit diri. Dan Allah Allah akan memberikan kemudahan kepada mereka untuk menuju kesengsaraan dan selalu ada kesempatan ketika hendak berbuat maksiat.

Orang-orang bakhil itu mengira bahwa kekayaannya bisa melindunginya, padahal tatkala kematian mendapatkannya tidak sedikitpun dari hartanya bermanfaat untuk dirinya.

Setelah Allah memberikan penjelasan tentang dua golongan itu, Allah berfirman : “Sesungguhnya menjadi kewajiban kami menjelaskan yang hak dari yang bathil dan amalan taat dari maksiat. Sesungguhnya kehidupan dunia dan akhirat serta semua isinya itu adalah milik-Ku. Aku berikan kepada orang yang Aku kehendaki dengan karunia-Ku dan tidak Aku berikan kepada orang yang Aku kehendaki dengan keadilan-Ku”.

Orang-orang yang mendustakan apa-apa yang datang dari Rabbnya, serta berpaling dari iman dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya mreka adalah orang-orang yang celaka yang akan dmasukkan Allah ke dalam api neraka yang menyala-nyala dan bergejolak karena sangat panasnya. Sementara orang yang mencapai kesempurnaan taqwa (yaitu orang yang memberikan hartanya kepada orang-orang yang kekurangan, juga menginfakannya di jalan Allah dengan tujuan membersihkan dirinya dari dosa dan aib demi mendapatkan ridla Allah)  mereka senantiasa dijauhkan dari siksa neraka.

Ketika kita berbuat baik kepada seseorang janganlah kebaikan itu dilakukan karena balas budi, dan jangan sekali-kali mengharap balasan dari orang tersebut tetapi berharaplah selalu akan keridloan Allah semata. Kemudian di akhirat nanti Allah akan memberikan ganjaran surga. Amin Yaa Robbal ‘Alamin

Wallahu ‘alam bisshawab.