Farhansyaddad weblog

Untuk Hari Esok Yang Lebih Baik

Wahai Suami “GO TO HELL” Jika Kamu Gak Pernah Cemburu

Posted by abifasya pada 7 April 2010


Jika Tak cemburu "GO TO HELL"

Judulnya cukup serrem dan sebenarnya saya pun gak mau menuliskan judul tersebut karena bisa jadi “tamiyang meulit kabitis” alias senjata makan tuan. Saya yang menulis saya sendiri justru yang menjadi calon penghuni neraka karena jangan-jangan justru saya termasuk orang yang tidak pernah cemburu kepada Istri atau anak saya jika istri dan anak saya sudah menyimpang dari ajaran Islam. Bagi suami dan ayah adalah wajib cemburu jika istri dan anknya sudah tidak lagi melaksanakan ajaran Islam, cemburu bagi suami diharuskan bukan hanya ketika istrinya BERSELINGKUH dengan laki-laki lain tapi jika istrinya sudah menyimpang dari ajaran Islam maka kecemburuan itu harus dilakukan, dan lakukankanlah kecemburuan itu dengan santun “tidak cemburu buta”. Dan jangan sekali-kali melakukan perbuatan balasan dendam.

Termasuk perbuatan yang menyimpang dari ajaran islam jika kita mendapatkan istri berkholwat dengan lelaki lain walaupun sebenarnya istri kita itu tidak melakukan “PERSELINGKUHAN”, cemburu dalam arti memberikan mauidzah tetap harus dilakukan.

Mengapa seorang suami atau seorang ayah yang tidak pernah cemburu kepada istri dan anaknya layak masuk neraka?, berikut ini sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a dari Nabi SAW beliau bersabda :

Sepuluh Golongan dari ummatku yang tidak akan masuk surga kecuali jika ia bertaubat , Yaitu : Qalla, Jaiyuf, Qattaat, Daiboub, Daiyus, pemilik arthabah, pemilik Koubah, Utul, Zaniem, dan Uququl walidain.

Selanjutnya dalam rangkaian hadits tersebut Ibnu Abbas meminta kepada Rasululllah untuk menjelaskan masing-masing istilah di atas, berikut ini penjelasannya :

  1. Qalla, adalah orang yang memberikan pengaruh tidak baik kepada para pejabat (dalam hal ini jika diadaftasi pada kondisi saat ini bisa diartikan sebagai tim ahli pejabat atau penasihat yang sering memberikan pengaruh negatif kepada pejabat tersebut)
  2. Jaiyuf,  adalah orang yang suka membongkar kuburan untuk kepentingan memperkaya diri
  3. Qattat, adalah provokator yang suka mengadu domba
  4. Daiboub, adalah orang yang suka menyediakan wanita di rumahnya untuk perzinahan (germo, mucikari)
  5. Daiyus, adalah orang yang tidak punya rasa cemburu terhadap istri, anak dan saudaranya.
  6. Pemilik Arthabah, yang suka menabuh gendang besar
  7. Pemilik Koubah, adalah penebuh tambur/ kendang kecil
  8. Uttul, adalah orang yang tidak mengenal ampun dan tidak mau menerima alasan (boleh juga dikatakan sebagai orang yang tidak pernah mau memafkan kesalahan orang lain padahal orang tersebut sudah meminta maaf). Bagaimana seharusnya kita jadi pemaaf ? silahkan baca di sini.
  9. Zaniem, adalah orang-orang yang suka nongkrong di jalan sambil menggunjing dan mengganggu orang yang lewat.
  10. Uququl waalidain, yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya.

Jika salah satu dari sepuluh hal  di atas ada pada kita maka segeralah bertaubat, karena jika tidak bertaubat maka kita termasuk orang yang layak untuk masuk neraka, naudzubillah.

sumber artikel : Kitab Nashoihul ibad (terjemah Aliy As’ad, halaman 285-288)

Sumber gambar : Yudhi’m Blog

23 Tanggapan to “Wahai Suami “GO TO HELL” Jika Kamu Gak Pernah Cemburu”

  1. arman said

    Assalaamu ‘Alaikum
    Sebelumnya mohon maaf dan salam kenal, nama saya sengaja saya samarkan, tapi untuk nama asli akan saya sampaikan melalui e-mail yang akan saya kirim pada bapak.
    ======================================
    Astaghfirullah…
    Nampaknya saya termasuk orang yang harus bertaubat, karena 2 dari 10 perbuatan di atas ada pada saya, saya adalah seorang pemain musik dan saya memegang tambur, saya juga termasuk orang yang gak pernah negur istri saya jika saya mendapatkan istri saya sedang berdua-duan dengan lelaki lain temen sepekerjaanya, bahkan saya juga sering menyaksikan istri saya pulang diantar temannya itu dibonceng malam hari lagi.
    Tolong berikan nasihat kepada saya agar saya bisa menegur dengan santun kepada istri saya sehingga istri saya tidak tersinggung dengan nasihat saya, saya tunggu nasihat kang abifasya melalui e-mail saya.
    Terus terang saja abi saya sangat mencintai istri saya, saya takut kehilangan istri saya, dan saya tak berdaya dibuatnya. Walaupun saya telah diberkan julukan STI kadang disebut sarmili saya tidak perduli asal saya tidak kehilangan istri saya. tolong ya bi… tolong saya.
    Terimakasih
    Wassalaam.

    Suka

    • abifasya said

      maaf baru buka, Insya Allah apa yang anda minta akan saya jawab lewat e-mail seperti yang anda kehndaki. Tapi butuh waktu untuk menjawabnya, semoga saja kita semua panjang umur sehingga saya bisa menjawab dan anda bisa mendapatkan jawabn itu. Cuman satu yg ingin saya kemukakan di sini jangan takut dengan sebutan STI, kalau apa yang kita lakukan demi tujuan akhirat kita tak usah ada yang ditakuti.
      Salam Hangat slalu dari kota hujan

      Suka

    • aombazar said

      kayanya kalau masih dalam batas2 yang wajar gak apa2 kali, tapi kalau ketahuan lebih, jangankan sudah sampai ML baru ketahuan berciuman saja, akan saya ceraikan. Barangkali kang ABIFASYA harus membuat judul Baru : “wahai para istri yang selingkuh GO TO HELL”.
      Coba deh kang buatin tulisan yang bgitu biar imbang hehehehehe…. 😆 😆

      Suka

  2. zon said

    begitulah tugas pemimpin (rumah tangga), harus bisa membimbing dan yang pasti tanggung jawab bukan hanya amal diri sendiri, tapi termasuk amal orang yg dipimpin. kalo dipikir2 memang berat jadi suami, tapi tugas harus jalan terus 😀

    .

    Suka

  3. deril said

    serrem saya membaca tulisan di atas apalagi melihat gambarnya, karena saat ini banyak sekali perempuan telah berani berselingkuh di hadapan suaminya. bahkan tidak jarang ada perempuan yang berani membawa teman lelakinya ke rumah suaminya saat suaminya tidak di rumah dan mereka berdua-duan di dalam rumah…
    Astaghfirullah… apakah manusia seperti merasa kalau mereka telah menjadi warga negara yang baik karena melakukan perselingkuhan secara sembunyi-sembunyi di rumah yang disediakan suaminya.

    Buat kang abifasya salam kenal selalu dari Deril di tarakan. maaf kang urlnya ke facebook karena saya belum punya Blog.
    Saya di tarakan sudah 12 tahun tapi saya berasal dari Cicalengka-bandung-jabar-indonesia.

    Suka

  4. reynol said

    Mau curhat kang bleh kan ?
    Saya menagkap basah istri saya sedang selingkuh dg lelaki lain walau belum sampai ML, saya sangat mencintainya dan gak mau bercerai. Istri saya pun demikian dia ga mau saya ceraikan karena diapun masih mencintai saya (katanya)
    Tetap setiap ingat peristiwa itu saya selalu sakit hati, sebaiknya apa yang harus saya lakukan ?

    Suka

    • abifasya said

      Apa yang harus dilakukan kepada istri yang selingkuh ?
      Insya Allah saya jawab dari Blog Sahabat Da’i yang lain. Kira-kira begini :

      Kebebasan bergaul yang berkembang dan sudah menjadi adat yang mendarah daging dalam sebagian kaum muslimin adalah satu musibah besar dan berimplikasi sangat buruk. Implikasi buruk ini tidak hanya mengenai sang wanita atau pria saja namun juga berakibat buruk bagi tatanan keluarga dan masyarakat. Karena itulah Islam memberikan batasan pergaulan antara lawan jenis dengan demikian indah dan kuatnya, sehingga kemungkinan muncul perselingkuhan, pacaran dengan cinta monyet serta perzinahan dapat dicegah dan diputus sejak awal. Ditambah lagi dengan hukuman keras bagi pezina baik yang belum pernah menikah maupun yang pernah menikah. Sayang masyarakat enggan menerapkannya sehingga terjadilah peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan seperti ini. Dalam rumah tangga seorang suami haruslah menjadi pemimpin yang menampakkan kebijakan dan kemampuannya mengatur biduk rumah tangga. Perselingkuhan disamping akibat kebebasan pergaulan yang ada dimasyarakat dan diperkenankan sang suami juga terkadang disebabkan karena sikap suami yang tidak mengetahui kebutuhan istri. Penampilan suami ketika menjumpai istri, cara bergaul dan bersikap sampai cara memberikan nafkah batin terkadang dapat memicu hal tersebut. Yang jelas pergaulan wanita dengan lelaki lain secara bebas akan memberikan opini kepada wanita tipe lelaki yang lain lalu bisa jadi ia banding-bandingkan dengan suaminya. Rasa bosan dengan suami dan mulut buaya dan sikap lelaki lain pun tidak kalah berbahayanya. Oleh karena itu Syari’at islam sangat menekankan seorang wanita membatasi pergaulannya dengan lelaki asing (bukan suami dan mahramnya) dan tidak bersinggungan kecuali karena kebutuhan dan sebatas kebutuhannya saja.

      Lalu bagaimana sikap suami bila sudah mendapatkan musibah demikian. Orang yang ia cintai ternyata berselingkuh dengan lelaki lain. Maaf sebelumnya, dugaan berzina yang anda sampaikan memiliki hukum sendiri. Syari’at islam sangat menjaga kehormatan wanita dan mengancam penuduh wanita berzina dengan ancaman berat. Lihat saja firman Allah:

      وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَآءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلاَتَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ . إِلاَّ الَّذِينَ تَابُوا مِن بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ . وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُن لَّهُمْ شُهَدَآءُ إِلآ أَنفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ . وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَتَ اللهِ عَلَيْهِ إِن كَانَ مِنَ الْكَاذِبِينَ . وَيَدْرَؤُا عَنْهَا الْعَذَابَ أَن تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللهِ إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ . وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللهِ عَلَيْهَآ إِن كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ .

      “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang-orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima keksaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Isterinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar” (QS. An-Nuur/24: 4-9)

      Dalam ayat ini Allah membagi penuduh wanita mu’minah berzina dalam dua kategori:

      1. Orang yang menuduh bukan suaminya, maka wajib menghadirkan empat saksi yang melihat langsung kejadiannya atau wanita itu mangakuinya. Apabila terjadi demikian maka wanita itu dihukum dengan hukuman pezina. Namun bila tidak mangakui dan tidak dapat menghadirkkan empat saksi maka penuduh didera (cambuk) delapan puluh kali dan tidak diterima persaksiannya selama-lamanya kecuali bila bertaubat.

      2. Suami wanita tersebut, dalam hal ini sama dengan diatas, hanya saja bila wanita tidak mengakui dan ia tidak mampu menghadirkan saksi ia tidak dikenakan hukuman dera. Akan tetapi ia harus melakukan mula’anah (saling melaknat) seperti dalam ayat diatas.

      Kembali ke kasus yang anda ceritakan, bila sang istri terbukti selingkuh -walaupun tidak sampai berzina- maka tindakan yang paling tepat -menurut saya- adalah wajib menceraikannya dan tidak sepantasnya seorang suami mempertahankan istri yang telah mencederai kesetiaannya dengan berbuat serong (dengan maknanya yang luas). Sebab, istri telah melakukan kesalahan yang tidak bisa dipandang remeh. Menjalin hubungan asmara terlarang dengan lelaki lain, siapapun dia.

      Syaikh Prof. DR. Shalih Fauzan Al-Fauzan Hafizhahullah (seorang anggota majelis ulama besar kerajaan saudi Arabia dan anggota Islamic Fiqh Academy (IFQ) Liga Muslim Dunia (Rabithoh al-’Alam al-Islami)) memaparkan: “Apabila keadaan istri tidak lurus agamanya, seperti meninggalkan shalat atau suka mengakhirkan pelaksanaannya di akhir waktu, sementara suami tidak mampu memperbaikinya, atau bila tidak memelihara kehormatannya, maka menurut pendapat yang rajih, suami dalam kondisi ini wajib untuk menceraikan istrinya.” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 2/305)

      Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Raahimahullahu Ta’ala berkata: “Jika istri berzina, maka suami tidak boleh tetap mempertahankannya dalam kondisi ini. Kalau tidak, ia menjadi dayyuuts (suami yang membiarkan maksiat terjadi di dalam rumah)”.

      Adapun bila ia tidak mau bercerai dan mengaku masih mencintai suaminya, maka ini bohong. Bila ia cinta sama suaminya kenapa harus selingkuh. Wanita yang baik dan normal tidak akan berselingkuh dengan lelaki lain, sebab ia memiliki rasa malu yang jauh lebih besar dari lelaki. Bila ia telah selingkuh dengan lelaki lain maka rasa malu tersebut tentunya hilang dan kemungkinan berselingkuh lagi sangat besar sekali. Bagaimana tidak? Ia tidak puas dengan suaminya yang ada dan telah merasakan keindahan semu selingkuhnya dengan PIL (pria Idaman Lain). Wanita yang secara umum perasaannya lebih menguasai dari akal sehatnya tentu kemungkinan mengulanginya lagi itu sangat mungkin. Apalagi PIL nya tersebut masih membuka pintu baginya.

      Karena itu nasehat saya kepada suami, ceraikan saja wanita tersebut dan berilah ia kemudahan untuk mendapatkan yang ia angan-angankan. Dengan bertawakkal kepada Allah dan mengikhlaskan perceraian tersebut kepada Allah maka Allah akan menggantikan dengan yang lebih daik darinya.

      Mudah-mudahan jawaban ini memberikan pencerahan yang gamblang terhadap para suami yang tertimpa musibah memiliki istri tidak setia dan pelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati dalam memilih pendamping kita. Lihat agamanya dan akhlaknya nanti kamu akan beruntung, seperti disabdakan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
      Sumber : Ustadz Kholid di : http://ustadzkholid.com/tanya-ustadz/keluarga-tanya-ustadz/bagaimana-sikap-terhadap-istri-yang-selingkuh/

      Suka

      • aombazar said

        jawabnnya lengkap banget kang abi, jadi nambah ilmu lagi neh.

        Suka

      • reynol said

        dalam perkembangan selanjutnya ternyata dia sudah ML abi, saya gak berhenti menyelidiki dia sampai akhirnya saya mendapatkan info kalau istri saya itu pernah menyewa sebuah motel dalam beberapa jam.
        Hancur hati saya bi, saya sangat mencintainya, saya juga punya dua orang anak yang saya sangat sayangi, saya gak tega juga harus memisahkan anak2 dari ibunya.
        Memang kalaupun harus bersama terus hati ini akan terus sakit, saya akan mencoba menerima semua ini sebagai taqdir.
        doakan bi semoga saya bisa kuat menghadapinya.
        Salam Hormat slalu buat kang abifasya

        Suka

  5. aombazar said

    ngeri juga yah, ternyata calon penghuni neraka itu bukan hanya org yg meninggalkan shalat aja, masih ada 10 nominator lagi. Mudah-mudahan aku tidak termasuk golongan tersebut

    Suka

  6. jumialely said

    cemburu boleh, tapi jangan terlalu ya

    Suka

  7. febri said

    merenung mode on

    Suka

  8. nurhayadi said

    menyuruh istri untuk bekerja menjadi TKW termasuk DAYYUTS nggak pak?

    Suka

  9. danias said

    Pak minta e-mailnya dong, saya juga mau menanyakan sesuatu. atau punya facebook ga ? saya juga mau curhat nih pak

    Suka

  10. Tabea…. Salam kenal. Thanks,-

    Suka

  11. backpackerman said

    lengkap…

    Suka

  12. sang bango said

    waduh kang… bener2 komplit, dari berbagai pengalaman dalam isi komentar semakin jelas.

    gimana kang kalo seandainya setiap posting dibikin semacam curhat seperti ini, artinya : nama dan sebagainya bisa disamarkan. dan kang abi sanggup menjaga privacy mengenai data2 para komentator.

    tentu akan lebih melengkapi postingan. karena biasanya para pembaca kurang begitu puas jika tidak ada testimoni ato sebagainya.

    hatur nuhun kang :mrgreen:

    Suka

  13. jun said

    gambarnya ituloh 😆

    Suka

  14. abifasya said

    yg komen kok byk hanya dr kaum adam?apakah kaum hawa takut untuk berkomentar?…setiap peristiwa baik yg kita alami atau yg orang lain alami kita ambil hikmahnya….kita hrs sadari semua kekeliruan yg pernah kita lakukan dan pasangan kita lakukan..saling introspeksi…,tak akan ada asap kalau tak ada api..,so bagi para suami…harus tegas jgn sok baik krn selalu ingin dipandang baik oleh istri yg akhirnya dimanfaatkan kebaikan itu oleh istri dan dijadikan alasan untuk berbuat yg tidak sepantasnya,berani mengatakan TIDAK untuk apapun yg dianggap memang tidak pantas, OK…

    Suka

  15. didi said

    yah betul sekali…sebagai seorang suami harus lah bisa menjaga istrinya jangan sampai istrinya berbuat zinah…walau pun itu zinah hati..dalam artian seorang istri yang masih syah dalam perkawainannya zangankan zinah fisik..zinah hati pun sudahlah menjadi dosa….

    Suka

Tinggalkan komentar