ANTARA RITUAL ID AL-FITRI DAN SEREMONIAL HALAL BI HALAL
Posted by abifasya pada 14 September 2010
Segala puja, puji dan syukur bagi Allah swt yang senantiasa melimpahkan berbagai anugerah-Nya kepada kita, diantara anugerah-Nya yang sangat monumental adalah dua Id/hari raya (al-Fitri dan al-Adha), karena itu marilah kita senantiasa ber-dzikir dengan tahmed dan tasbeh sebagai manifestasi dari salah satu bentuk penghambaan diri pada-Nya. Shalawat dan salam bagi Rasul pilihan Allah Muhammad saw manusia sempurna yang seyogyanya selalu diikuti jejaknya dalam segala hal.
Kita masih dalam situasi Id al-Fitri dan momentum Id al-Fitri yang sama-sama kita nikmati setiap tahunnya adalah saat-saat penting untuk selalu intropeksi diri karena kita telah dilatih selama satu bulan penuh dengan harapan semoga training/pelatihan tersebut berhasil dengan baik .
Setiap Id al-Fitri tiba selalu terungkap dan terucap Idiom doa (تقبــل الله منا ومنكم/من العـائدين والفائزين) , doa tersebut yang sudah melekat dijiwa bangsa Indonesia adalah doa keberuntungan dan kemenangan, terlintas didalamnya dua permohonan : (1. Diampuni segala dosa 2. Masuk sorga dengan kasih Tuhan), memang benar dan tepat doa tersebut karena sesuai sabda baginda Rasul Allah saw bahwa 1 bulan Ramadhan yang diwajibkan berpuasa bagi setiap muslim muslimah terbagi menjadi 3 bagian yang masing-masing memiliki anugerah Allah swt yang spesipik, 10 pertama rahmah/kasih sayang Allah, 10 kedua magfirah/ampunan dan 10 terakhir adalah itq min annar/selamat dari neraka artinya masuk sorga, namun demikan tentunya ada tahapan-tahapan dan langkah-langkah lain yang mendukung dan menunjukan jalan kearah tujuan mulia tersebut yang disertai perangkatnya, maka dari itu Allah mengarahkan kepada kita langkah-langkah sebagai perangkat dimaksud dalam bentuk seremonial yang termasuk juga nilai ritual/ibadah. Perhatikan firman Allah sebagai seremonial pra Id al-fitri :
(ولتكملوا العدة ولتكبروا الله على ما هداكم ولعلكم تشكرون)
dan agar kamu semua menyempurnakan bilangan puasa dan setelah itu
bertakbir-lah pada Allah atas segala petunjuk-Nya semoga kamu semua
menjadi orang-orang yang pandai bersyukur. (QS al-Baqarah : 185)
Dalam petikan ayat tersebut dijelaskan langkah-langkah sebagai perangkat doa keberuntungan dimaksud (diampuni segala dosa dan masuk sorga) yaitu dengan refleksi :
1. Membesarkan dan mengagungkan Allah swt -karena diri manusia lemah- dengan cara mentaati segala ketentuan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya .
2. Ber-syukur pada-Nya dengan pujian al-hamdulillah disertai menyantuni fakir miskin dan du’afa sebagai bagian ingral dari kita .
Sebelum lebih jauh pembicaraan lebih fokus seputar ritul Id al-Fitri, akan lebih baik kiranya sejenak kita ungkap makna dan arti Id al-Fitri yang sebenarnya. Ungkapan Id al-Fitri terdari dua kata (Id dan al-Fitri), makna asal/sebenarnya Ied adalah pesta/festifal, hal ini dikuatkan dengan firman Allah dalam surah al-maidah : 114 :
ربنـا أنزل علينا مائدة من الســماء تكون لنـا عيــدا لأولنـا وآخـرنا وآيـة منك …
Ya Tuhan kami turunkanlah kepada kami (kata Isa as) hidangan dari langit sebagai peringatan Hari Raya/Pesta bagi orang-orang dahulu kami dan belakangan kami dan tanda kebesaran dari-Mu.
sementara makna dan arti asal al-fitr adalah berbuka/makan dan minum yang diharuskan/diwajibkan ketika 1 Syawal tiba, sehingga puasa hari itu diharamkan bukan suci, karena bukan fitrah, dan kata al-fitri berbeda dengan kata al-fitrah -dalam ungkapan Arab-, hal ini merujuk pada kamus-kamus dan insiklopedia bahasa Arab, dikuatkan dengan pengertian zakat makanan pokok yang wajib dikeluarkan setiap tibanya 1 Syawal/Id al-Fitri yang sudah kelaziman dalam bahasa Indonesia disebut dengan zakat fitrah -yang semestinya zakat fitri-, pengertian tersebut adalah : زكاة الفطر طهرة للصائم وطعمة للفقراء والمساكين (Zakat makanan pokok/fitr sebagai pensuci bagi yang berpuasa dan merupakan makanan bagi kaum fakir dan miskin).
Adapun kata al-Fitrah menurut Pakar Tafsir Asia Tenggara (Prof. Dr. KH. M. Quraish Shihab, Lc, MA.) memiliki beberapa makna dan arti diantaranya adalah : (A. Asal kejadian manusia B. Agama Islam dan C. Suci) dengan penjelasan berikut :
1. Al-Fitrah bermakna asal kejadian manusia dari double dimensi (zat tanah/al-basyar dan cahaya illahy/nur ilahy), dalam al-Qur’an terdapat nama-nama manusia yang beragam yang masing-masing tentunya memberikan ekses makna tersendiri : (al-basyar 37x, al-ins 18x, al-insan 94x, an-nas 230x dan bani adam 7x) .
2. Al-Fitrah dengan makna agama Islam kaitannya dengan ini Nabi saw bersabda : (الـديـن الحـق هـو المعــاملـة ، الـديـن الحــــق هــو النصــــيحة) yakni : al-mu’amalah (nilai-
nilai sosial) sementara an-nasihah (dimensi saling terbuka) .
3. Al-Fitrah dengan pengertian suci dengan implikasi-implikasi sebagai berikut :
a. Indah asasnya seni/seniman, menyentuh sanubari/hati dan berdampak pada perasaan-perasaan yang dalam dan nilai-nilai estetika, dalam konteks ini Islam adalah agama yang sangat perhatian pada nilai-nilai seni dan estetika, sebagai contoh adalah pengumpulan/jam’u al-Qur’an dengan dua cara dihafal dan ditulis, dari hafalan melahirkan bacaan yang indah dan bernot/tahsin/tajwid, sementara dari pengumpulannya dengan cara ditulis menghasilkan seni khat/kaligrafi yang nampak lebih indah dari tulisan-tulisan lain, seperti dalam mesjid-mesjid tertulis dan terukir tulisan-tulisan al-Qur’an bahkan kelambu Ka’bah sendiri yang sudah Allah muliakan masih tetap dihiasi dengan tulisan-tulisan seni/kaligrafi, nampaknya kurang indah jika hanya ditutup dengan kelambu hitam tanpa adanya hiasan yang berbentuk kaligrafi yang dapat memberikan kesejukan jika dipandangnya -sekalipun masih belum tahu artinya-
b. Benar azasnya ilmu/ilmuan, sentuhannya adalah akal dan berdampak rasional, Islam satu-satunya agama yang memperhatikan logika, al-Qur’an sebagai sumber Islam pertama dan utama jumlah ayatnya 6236 bukan 6666 -sebagaimana yang dipahami umumnya umat Islam- terdapat 850 ayat menyentuh ke-Ilmu-an dalam berbagai format/shigatnya, berarti mengarah kepada kebenaran yang ditemukan dengan pendekatan sains, disamping itu pesan pertama pada Nabi saw terungkap dua kali perintah membaca. Ungkapan bacaan dalam format kata kerja yang beragam dalam al-Qur’an terdapat 16 kali, begitu pula dalam hadis-hadis Rasul saw, kaitannya dengan ini dalam Islam tidak dibenarkan jika seseorang ber-Islam hanya atas dasar mengekor/taqlid, bukan ittiba’ .
c. Baik berasal dari etika/budiman, nilai-nilai moral dalam Islam diposisikan pada yang bersifat prinsif , hal ini merujuk pada pernyataan Rasul saw sebagai berikut :
إنـمـا بعـــثــت لأتـمـــم صـالح الأخــلاق
Tidak semata-mata aku diutus untuk manusia kecuali guna menyempurnakan akhlaknya.
Pasca Id al-Fitri masyarakat Indonesia secara sadar mengadakan kegiatan bersama yang lebih cenderung pada format seremonial, bahkan acara tersebut telah menembus lintas agama -kendatipun nuansanya masih dalam batas-batas ke-Islam-an-, hal ini dapat dilihat dari aspek nama dan waktu kegiatan tersebut, yang tidak lain adalah “Halal bi Halal”. Maka marilah kita telusuri pengertian istilah yang amat monumental bagi bangsa dan masyarakat Indonesia .
Kata halal dapat dipahami dengan :
1. Meluruskan sesuatu yang kusut/amburadul seperti benang dan rambut, sehingga menjadi lurus, rapih dan indah .
2. Mencairkan sesuatu yang beku seperti es dan sejenisnya .
Halal bi halal adalah suatu peringatan yang berdimensi seremonial bukan ritual dalam konteks ini sama dengan mudik karena adanya Id al-Fitri atau hari besar lainnya, berbeda dengan Id al-fitri itu sendiri, kendatipun pelaksanaannya merupakan kebaikan/sunnah .
Terjadinya kegiatan/acara Halal bi Halal di Indonesia secara pasti belum dapat diketahui, namun ada informasi -kendatipun masih belum akurat- bahwa kegiatan tersebut bermula sekitar tahun 1929 berangkat dari adat dan tradisi yang esensinya adalah sebagai manifestasi dari sillaturahim/silaturrahmi, esensi aktifitas ini pada dasarnya telah mendunia, sehingga dapat dijumpai di dunia Arab, karena sillaturahim/ sillaturahmi adalah hal yang mendasar dalam Islam, namun terdapat perbedaan yang signifikan dalam aplikasinya, seperti di Arab Saudi kegiatan sillaturrahim/ sillaturrahmi dilaksanakan pada hari pertama Id al-Fitri bagi kaum pria, sementara bagi kaum wanita terjadi pada hari kedua, ungkapan selamat nya pun berbeda, dengan كل عام وأنتم بخير, sementara di Negara-negara Asia Selatan: Pakistan, Bangladesh dan India menggunakan ungkapan عيـد مبـارك. Keberagaman tradisi pada dasarnya mendapat legitimasi al-Qur’an, lihat surah al-ma’idah : 48 لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاجا ولو شـاء الله لجعلكم أمة واحدة … الآية “Setiap bangsa memilki suatu pola/cara, jika Allah menghendaki maka Ia akan menjadikan kamu semua satu umat/satu cara…..
Pengertian halal bihalal diambil dari akar kata istihlal/mohonkan yang halal, lawan dari haram. Idiom istihram sebagai lawan istihlal tidak dijumpai dalam bahasa Arab, hanya ada ungkapan (Halal/boleh >< Haram/dilarang dan Ahalla/ dibolehkan >< Harrama/diharamkan dan Ahrama/diharamkan sementara). Dengan demikian istilah/idiom Halal bi Halal merupakan rekayasa ungkapan baik di Indonesia, yang bisa jadi ungkapan awalnya adalah اسـتحلال artinya mohonkan halal agar menjadi lurus dan cair .
Dari uraian singkat diatas seputar Id al-Fitri dalam pengertian asal dan makna ke-Indonesi-an, begitu juga Halal bi Halal yang esensinya silaturrahim/sillaturrahmi, dapat ditarik benang merah antara keduanya sehingga menjadi paduan makna dan kesatuan pengertian yang saling melengkapi akhirnya menjadi harmonis. Id al-Fitri dengan makna pesta makan dan minum pada waktu yang sangat bersejarah, perlu adanya semua kelompok terlebih du’afa yang terdiri dari kaum fakir, miskin dan anak-anak yatim dalam perayaan tersebut, kita menjadi bersama dalam acara silaturahim/sillaturrahmi (Halal bi halal), bertujuan agar kita kembali fitrah dengan terciptanya dua komunitas yang istimewa dalam waktu yang sama, komunitas dengan Allah Sang Khaliq/Hablun min Allah dan hubungan antar sesama tanpa harus memperhatikan strata dan status sosial/hablun min annas .
Demikian, semoga ada manfaatnya dan mari perhatikan firman Allah swt berikut ini :
أعــوذ بالله من الشــيطان الرجيـم بســم الله الرحمن الرحيــم
ضربت عليهم الذلة أينما ثـقفـوا إلا بحبـل من الله وحبـل من النـاس
Mereka tertimpa kehinaan dimanapun berada kecuali jika
berpegang pada tali Allah dan hubungan (baik) dengan manusia
ditulis oleh : H. Ma’mun Efendi Nur, MA., Ph.D (Dosen PPS UIKA BOGOR)
This entry was posted on 14 September 2010 pada 11:02 pm and is filed under KISS. Dengan kaitkata: halal bil halal, idul fitri, lebaran, suci, syawal. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, atau trackback from your own site.
alfin said
uraian yg sangat lengkap pak, makasih ya pak
SukaSuka
abifasya said
al hamdulillah kalo memang bermanfaat
SukaSuka
abuzahra said
terimkasih, izin copy untuk bahan ceramah halal bilhalal. Allah maha penyayang terhadap hambanya. Ketika sy cari materi ini bapak menulisnya beberapa menit yg lalu.
Subhanallah
laa hawla walaa qwta illa billah
SukaSuka
abifasya said
selama masih ada manfaatnya dan dimanfaatkan dengan senang hati manggaaaa …
SukaSuka
isdiyanto said
dengan bekal ibadah selama bulan Ramadhan,
kini saatnya kembali bekerja,
dengan hati yang baru,
dengan perilaku yang baru, yang lebih baik,
semoga semakin semangat bekerja….
SukaSuka
abifasya said
yups… setuju mas,
lebaran jangan jadikan alasan untuk bermalas-malasan
SukaSuka
ronald said
Semoga Kita semua dapat ampunan Allah, dan bisa menigkatkan kualitas ibadah kita di bulan syawal ini
SukaSuka
abifasya said
amiiin
SukaSuka
hamzah said
Jadi sebenarnya istilah yg paling tepat itu apa pak ?, shilaturrahmi idul fitri or halal bil halal
SukaSuka
agnes sekar said
Jatidiri anu suci rasa jiwa nu tanpa noda , mugia sing ngajadi disarengan ku iman taqwa, nuantukna nunda kanyaah, nyimpen kadeudeuh, silih hampura kapapada jalma, panuhun sihapunten sadaya . Wilujeung boboran Syiam 1431 H Minal Aidin Walfaizin ,Taqqobalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum .
SukaSuka
abifasya said
wahhh hebat bu Agnes masih tiasa basa sunda sanaos tos lami ngalalana di kalimntan, haturnuhun ah
SukaSuka
wardoyo said
Datang berkunjung
menyapa seluruh sahabat dan rekan
mohon maaf lahir bathin, bung
smoga dianugerahi keberkahan
SukaSuka
abifasya said
amiiiiiiiiiiiiiiiin
SukaSuka
bundadontworry said
Alhamdulillah, akhirnya bunda mendapatkan uraian yg sangat lengkap ttg hari raya dan halal bi halal di blognya Mas Abi.
terimakasih banyak krn telah berbagi hal yg bermanfaat ini ,Mas Abi
salam hangat utk keluarga
semoga selalu sehat ,amin
salam
SukaSuka
Bikinprofil Dot Com said
dengan perilaku yang baru, yang lebih baik,
semoga semakin semangat bekerja
SukaSuka
Kris Hargus said
I think that everything published was very logical. But, consider this, what if you were to write a awesome headline? I mean, I don’t want to tell you how to run your blog, however what if you added something that makes people want more? I mean Maison Atlanta Blog » Tmas two nights before Christmas is kinda plain. You might peek at Yahoo’s home page and note how they create article headlines to get people interested. You might add a related video or a related picture or two to grab people interested about everything’ve written. Just my opinion, it would bring your website a little bit more interesting.
SukaSuka
nurhadi said
walaupun sudah 4 tahun mohon ijin copy, matur nuwun. wassalam.
SukaSuka