KUNCI JAWABAN UN SMA CUMA SERATUS REBU PERPAKET

Peserta UN

Air mata guru kini menetes lagi dengan derasnya, betapa tidak. Karena kejujuran yg selama ini ditanamkan kepada anak didiknya ternyata saat pelaksaan UN kembali kejujuran itu sulit untuk dilaksanakan. Kepercayaan diri yang ditanamkan pun tak berpengaruh, karena tenyata di beberapa sekolah masih saja ada peserta ujian yang mau membeli soal ujian demi mendapatkan nilai yang tinggi. Sebagaimana ditayangkan TV one dalam kabar petang edisi 22 Maret kemarin di Medan ditemukan kecurangan-kecurang terkait pelaksanaan UN, modusnya bukan hanya memberikan jawaban melalui SMS tapi juga lembar soalnya pun dijual dengan  harga Rp. 1 Juta. Jika hari pertama diberitakan bahwa pelaku penjual soal itu adalah “JOKI” hari ke dua dan seterusnya apakah akan ada kecurangan yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah sebagaimana terjadi pada tahun lalu di Sulawesi. Untuk meaengkapi tulisan ini akan saya tulis ulang (salin) berita dari  analisadily.com yang menuliskan bahwa :

Hari Pertama penyelenggaraan Ujian Nasional di Kota Medan kembali tercoreng. Pasalnya, Komunitas Air Mata Guru (KAMG) melalui tim investigasinya menemukan sejumlah kecurangan salah satunya beredarnya soal secara bebas dan dijual dengan harga yang murah Rp100.000 per paket.

“Modusnya, ada yang menjual soal, dan satu sisi ada siswa yang mencari. Ini selama lima tahun terakhir menjadi kebiasaan dan dilakukan sistematis dan sudah terpola. Penyebaran utamanya melalui handphone,” kata penasehat KAMG, Denni B Saragih ketika menggelar konferensi pers di Sekretaris KAMG Jalan Sei Merah Medan, Senin (22/3).

Dia menganggap kebocoran soal ini sudah merata di Medan diduga hampir 90 persen terjadi di sekolah-sekolah. “Kita menduga adanya pembiaran dari kecurangan-kecurangan ini,” katanya.

Deddi mengaku sangat miris apalagi tawaran kunci jawaban tidak mahal, semuanya total hanya Rp600.000, satu paketnya Rp100.000. Menurutnya, begitu mudah mendapatkan soal dan mendapatkan ujian karena memang ujian nasional tidak lagi dianggap satu ujian yang sesungguh, semacam penghalang oleh sekolah sekadar pokoknya siswanya lulus.

Sementara Ketua Tim Investigasi KAMG, Abdi Muskarya Saragih, mengatakan setelah lebih kurang dua minggu melakukan investigasi tim menemukan berbagai bentuk kecurangan. Namun, baru kali ini pihaknya mendapatkan soal kecurangan konkret. “Kalau kemarin jawaban dari SMS, dan kertas-kertas, tapi kali ini bocoran soal, ada tiga mata pelajaran semalam didapat dari joki yakni soal UN mata pelajaran biologi, bahasa Indonesia, dan sosiologi,” ungkapnya.

Penemuan ini, lanjut Abdi langsung dilaporkan ke Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal di Jakarta dan sudah difax sekira pukul 21.00 WIB, Senin (21/3) malam. “Kami langsung lapor kepada Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal di Jakarta, dan kita sudah fax yang diterima Ditjen PLSP,” katanya.

Akankah kecurangan itu terus berlanjut, apakah ada pembiaran dari pejabat terkait berkenaan dengan kecurangan ini, karena sebenarnya mereka tahu ada kecurangan tapi kalau kecurangan itu ditindak lanjuti taruhannya adalah jabatannya sendiri, SEPERTI ITUKAH ?…>>>>> 😉 😉 😉

Bagaimana mental bangsa ini 10 – 20 tahun ke depan jika para peserta didik yang lulus ujian tidak diperolehnya secara murni, tapi hasil kecurangan yang mungkin dilakukan secara sistematis, apakah tujuan pendidikan Nasional yang menghendaki terciptanya manusia yg beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia akan tercapai jika saat ujian saja mereka melakukanya dg tidak jujur, lebih parah lagi jika ketidak jujuran itu dikomandani oleh kepala Sekolah dan kepala Dinas pendidikan demi sebuah gengsi dan harga diri yang “PALSU”.

Semoga Allah swt mengampuni kita semua dan menunjukan jalan yang lurus, jalan yang diridloi-Nya. Jalan menuju kebahagaian abadi “SURGA”.

Wallahu ‘alam

sumber gambar : tvone.co.id