Farhansyaddad weblog

Untuk Hari Esok Yang Lebih Baik

Merokok = Mendzolimi diri sendiri ?

Posted by abifasya pada 7 Februari 2010


Matikan Rokok Anda, sebelum Rokok Mematikan anda

Sudah hampir dua bulan di sekolah saya diterapkan SKTR (Sekolah Kawasan Tanpa Rokok), tapi yang merokok masih saja ada. Hal itu mungkin karena kesadaran dari para perokok yang masih kurang bahwa merokok itu lebih banyak madlaratnya daripada manfaatnya sehingga mereka masih sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok itu, padahal saya yakin kalaulah para ulama terdahulu yang baru sampai memakruhkan rokok saat ini masih ada mereka akan sampai pada kesimpulan pada pengharaman rokok melihat madlarat yang ada pada saat ini, bahkan dalam muslimdaily.net pada tanggal 10 Desember 2009 menurunkan sebuah tulisan yang berjudul 5 juta orang meninggal setiap tahun karena Rokok, berikut tulisan lengkapnya :

Pejabat WHO mengatakan 5 juta orang tiap tahun meninggal karena rokok, seraya menambahkan bahwa perlu dilakukan upaya memerangi rokok, demikian rilis pers yang dikeluarkan hari Rabu 9 Desember.

Perokok pasif juga menyumbang angka korban hingga 600.000. Sementara itu 95 % negara di dunia tidak memiliki undang-undang anti rokok.

Beberapa usaha yang disampaikan WHO antara lain melindungi orang dari perokok, melarang iklan rokok dan menaikkan cukai rokok.

Direktur WHO bidang anti rokok Douglas Bettcher, mengatakan bahwa kampanye bahaya rokok bagi kesehatan tidaklah cukup untuk mengatasi masalah ini.

Bahkan jika masalah rokok masih terus berlanjut tanpa upaya berarti, diperkirakan setiap tahunnya 8 juta orang akan meninggal pada tahun 2030 karena asap rokok.

Dari tulisan di atas dapat diketahui bahwa rokok bukan hanya berbahaya buat perokok aktif, tapi juga berbahaya buat perokok pasif, berarti jika saat ini kita masih merokok, berarti kita telah berbuat dzolim bukan hanya kepada diri kita sendiri tetapi juga kepada orang lain. Padahal Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim dan berbuat kerusakan di dunia ini.

Wallahu ‘Alam.

sumber gambar : muslimdaily.net

38 Tanggapan to “Merokok = Mendzolimi diri sendiri ?”

  1. Junaedi said

    Setuju banget kang kalo merokok itu adalah kedzoliman

    Suka

  2. Selamat malam Kang Aby, kumaha damang ? sangat setuju atuh banyak mudaratnya dari pada manfaatnya, lebih baik uang untuk beli rokok digunakan untuk yang lebih bermanfaat yang dapat menyehatkan tubuh. Sanes kitu Kang Aby ? Haturnuhun sudah mengingatkan kita semua, untuk lepas dari rokok yang merusak kesehatan.

    Regards, agnes sekar

    Suka

  3. cungkring said

    Bagi yg tidak punya duit merokok itu memang merusak kesehatan MATA …. MATA PENCEHARIAN>
    >> Tidak sadarkah anda kalo rokok itu jadi devisa negara
    >> Berapa banyak penganggur, jika perokok berhenti merokok
    >> Saya Rasa masih banyak manfaatnya Kok …

    Suka

  4. raiman said

    Mas Cungkring, saya setuju dengan anda.

    Suka

  5. andrian said

    Saya seorang perokok berat, saya tahu kalou rokok itu berbahaya dan tentunya lebih banyak madlartanya daripada manfaatnya. Saya juga pernah merasa bahwa rokok itu sangat merugikan terlebih saat keponakan tercinta saya sakit gara-gara di rumah terlalu banyak yang merokok. Saya juga setuju dengan apa yang ditulis kang abi di atas. tapi saya belum bisa menghentikan rokok. Kasih tahu dong kang caranya, kali aja ada do’anya gitu… agar kita bisa berhenti merokok.

    Suka

  6. haris said

    Memang benar…saya perokok dan pingin sekali berhenti ,butuh waktu memang saat ini saya sudah mengurangi merokok saya mudah-mudahan dalam waktu dekat saya bisa lepas total dari rokok.Minta doanya yah…Amin

    Suka

  7. Kok susah kasih komentar, ya?

    Suka

  8. Wah sudah bisa sekarang!

    Ya bahaya merokok harus didengungkan terus menerus!

    Suka

  9. nurhayadi said

    Perokok sulit dihentikan karena para perokok itu belum kena batunya. Saya punya banyak pasien yang sakit akibat rokok, mereka berhenti karena jantung mereka dah rusak, parunya dah rusak, pembuluh darah otaknya dah tersumbat nikotin. Tapi itu dah terlambat, mereka pikir dengan berhenti merokok trus mereka akan sembuh. Efek rokok itu timbulnya juga lama, jadi seorang perokok tidak merasakan bahayanya secara seketika.

    Suka

  10. casrudi said

    Kumaha atuh kang? sim abdi ngarokok… tinggal menunggu kloter taun keberapa di angkut, bersama 4.999.999 jemaah rokokiyah lainnya… 🙂

    Suka

  11. Ruang Hati said

    Salam sehat buat sahabatku, semoga di akhir pekan ini senantiasa diberikan kebahagiaan, cinta dan kedamaian selalu

    Salam hangat dari ruanghati yang terdalam

    Suka

  12. rokok jadi sumber devisa negara? berapa persen? lebih besar mana dengan resiko yang harus ditanggung akibat merokok? Apalagi bagi perokok pasif, dia tak melakukan kesalahan tapi justru terhukum.
    Menurut saya merokok ditempat umum itu sangat kejam karena menyiksa orang lain secara pelan-pelan

    Suka

  13. dedekusn said

    Merokok selain merugikan sendiri juga merugikan org lain

    Suka

  14. badruz said

    saya dulu perokok berat. sekarang sudah berhenti. sangat terasa bedanya. perokok berat, untuk jalan yang agak jauh saja..ngos2an, apalgi lari. kalau batuk, juga sakit dada ini.

    sepakat, jauhi merokok. 😆

    Suka

  15. merokok akan mengangu keuangan anda dan merusak kesehatan. lha gimana kalo rokok herbal ada loh sekarang rokok herbal katanya seeh malah meyehatkan

    Suka

  16. Wilujeung enjing Kang Aby, mana tayangan anu sanesna ? Haturnuhun…

    Suka

  17. bagus. teruskan merokok. matilah kalian semua para perokok agar populasi dunia tidak terlalu penuh. kalau kalian umur panjang, makanan dan segala aspek hidup tidak cukup untuk sekian banyak manusia.
    bahkan kita butuh mati lebih banyak orang untuk mengurangi populasi yang terlalu banyak. terimaksih pada industri rokok yang sebegitu besar. rokok adalah produksi indonesia yang terbesar.
    matilah kalian semua perokok agar tanah suci yang indah ini tidak lagi dipenuhi sampah-sampah dzalim seperti kalian. bumi ini indah tapi gara-gara daging dan sampah seperti kalian mereka kotor. sungai, laut, udara, langit, tanah, luar angkasa, hutan. semua ternoda karena kalian.
    matilah perkok, tingkatkan kejahatan agar banyak yang mati. ayo kapitalisme, bunuh mereka semua sampai 5 % penduduk dunia yang hidup dalam dunia yang lapang ditinggal jiwa-jiwa yang mati.
    aku rela mati demia luasnya bumi dan kebahagiaan manusia yang tersisa.
    teruslah merokok dan bunuhlah jiwa-jiwa . industri rokok, berkembanglah dan bunh lebih banyak lagi. tidak penjahat tidak kyai sama saja. kyai malah banyak merokok.

    Suka

  18. darahbiroe said

    wahhh alhamdulillah saya termasuk orang yang tidak merokok dan anti rokok 😀

    berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya makasihhh 😀

    Suka

  19. B-online said

    hmmmm..sedang berpikir… 😦

    Suka

  20. Untuk menghentikan rokok perlu kerjasama semua pihak, terutama pemerintah. Banyak orang bilang, untuk menghentikan rokok, ditutup saja pabriknya, lalu ada yang menjawab, mau dikemanakan buruhnya???

    Para orang tua juga harus mendidik anak-anaknya jauh dari rokok. Karena sudah tidak sedikit, anak SD pun sudah tidak asing dengan rokok.

    seperti berita dari link ini http://www.wartakota.co.id/read/bola/5548. Anak SD teracuni rokok.

    http://www.indonesiatekno.wordpress.com

    Suka

  21. Aldy said

    Jujur, saya sedikit terketuk dengan artikel ini.
    Merokok menzalimi diri sendiri, saya menyadari itu Abi. Cuma memang problema yang saya hadapi sekarang saya belum bisa menghentikan kebiasaan tersebut. Berbagai macam cara sudah saya lakukan, mungkin hanya terapi hipnotis yang di tawarkan oleh Rommy Rafael yang belum saya jalani.
    Walau demikian, saya tidak merokok dikendaraan umum atau ditempat-tempat yang memang bebas rokok. Dirumah, saya hanya diijinkan merokok diteras. 😉

    Suka

  22. Assalamu’alaikum, semoga para perokok segera menghentikan kebiasaan buruknya merokok, krn saya pribadi sangat terganggu denganasap rokok (Dewi Yana)

    Suka

  23. sauskecap said

    saya setuju… kalau sudah kecanduan memang susang menghilangkannya, jadi saya sarankan bagi yang belum kecanduan atau belum coba… jangan mulai merokok, ketika memulainya kita akan sulit untuk menghentikannya.

    Suka

  24. Assalamu ‘alaikum wr. wb
    Artikel ini bermanfaat sekali.
    Bang, alamatnya saya tunggu untuk pengiriman tali asih yang sudah lama saya siapkan lho.
    Silahkan di email ke : pakdecholik@yahoo.com
    Terima kasih.
    Salam hangat dari Surabaya

    Suka

  25. ABDUL AZIZ said

    Assalamu’alaikum,

    Bukan karena saya tidak merokok, tapi merokok jelas merupakan kedholiman, baik untuk diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
    Sayang banyak ulama yang merupakan perokok berat. Uniknya, ketika MUI memfatwakan rokok itu haram , banyak di antara mereka yang menolak dengan alasan ekonomi.

    Beberapa waktu lalu saya melihat sebuah perdebatan di pesantren yang narasumbernya seorang kiai yang juga profesor, ia berbicara dengan diselingi isapan rokok. Dan audiens pun pada merokok, padahal acara itu diselenggrakan oleh sebuah forum kiai. Astaghfirullah.

    Terima kasih, tulisannya sangat bermanfaat.
    Salam

    Suka

  26. Siti Fatimah Ahmad said

    Assalaamu’alaikum

    Kesedaran kepada mudharatnya merokok ini sudah lama diketahui dan dipelajari menurut perundangan syariat. Terdapat negara yang mengharamkan rokok atau sekadar mengambil hukum makruh sahaja. Di Malaysia, terdapat beberapa negeri yang mengharamkan rokok, mana kala yang lainnya adalah makruh.

    “Katakan TAK kepada Rokok”…. adalah slogan yang baru 5 tahun di perkenalkan di Malaysia. Walau bagaimanapun… isu rokok menjadi isu negara Malaysia sehingga terdapat banyak tempat awam/public yang tidak dibenarkan rakyat Malaysia untuk merokok. Dan cukai rokok menjangkau 300%. Ini bertujuan untuk memastikan perokok tegar berusaha untuk berhenti rokok.

    Saya setuju dengan Dewi Yana.. saya antara orang yang sangat senditif dengan rokok juga asapnya. Salam mesra dari saya di Kuching, Sarawak, MALAYSIA.

    Suka

    • Asep said

      menurut saya pemerintah perlu segera membuat UU tentang pelarangan keras merokok di tempat publik dan pemerintah juga harus menyediakan di berbagai tempat publik sebuah ruangan yang khusus untuk merokok kalau perlu harus diberikan sanksi yg sangat berat bagi perokok yang melanggar UU mis pidana penjara selama dua tahun/ denda 1M

      Suka

Tinggalkan Balasan ke agnes sekar Batalkan balasan