Farhansyaddad weblog

Untuk Hari Esok Yang Lebih Baik

Bercumbu dengan Allah, menjemput Lailatul Qadar

Posted by abifasya pada 12 September 2009


malam qadarJika kita mengambil pendapat bahwa lailatul qadar itu akan terjadi bergantung kepada kapan puasa dimulai, Apabila awal Ramadhan adalah pada Hari Ahad (minggu) atau Rabu maka Lailatul Qodar jatuh pada Malam 29, Apabila awal Ramadhan adalah pada hari Senin maka Lalilatul qodar jatuh pada malam 21, Apabila awal Ramadhan adalah Hari Selasa atau Jumat maka Lailatul Qodar jatuh pada Malam 27, Apabila awal Ramadhan adalah hari Kamis maka Lailatul qodar jatuh pada malam 25, dan apabila awal Ramadhan adalah hari Sabtu maka Lailatul qodar jatuh pada malam 23. berarti bila kita mengambil pendapat  tersebut maka nanti malam atau tepatnya malam ke 23 adalah saat akan terjadinya Lailatul Qadar. Dan Jika kita berpendapat kepada para ulama yang mempergunakan metoda hisab maka lailatul qadar akan terjadi pada malam ke 27 karena kata lailatul qadar berjumlah sembilan huruf dan disebutkan sebanyak tiga kali dalam sebuah surat Al Qur’an yaitu surat al qadar, maka 9 dikalikan 3 menjadi dua puluh tujuh. Maka kita bisa menungggu 4 hari lagi untuk mendapatkan lailatul qadar.

Pendapat manapun yang kita ambil jika kita ingin mendapat kemuliaan malam qadar (malam kemuliaan) maka kita harus mau menghidupkan malam-malam itu dengan memperbanyak mengingat Allah, disetiap kesempatan bercumbu lebih mesra dan lebih dekat dengan Allah sehingga tidak tersisa waktu sedetikpun untuk selalu bersama-sama-Nya.

Bercumbu dengan Allah tidak hanya dilakukan pada malam tanggal 23 dan 27 saja tapi kita harus mau bercumbu dengan Allah dan menjempul Lailatul qadar pada malam yang ganjil di sepuluh hari akhir di bulan Ramadlan, seperti yang disabdakan Rasulullah saw

‏ ‏تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Carilah Lailatul Qadar itu pada malam yang ganjil, di sepuluh hari akhir bulan Ramadlan (H.R. Bukhori).

Sebenarnya dengan hadits di atas pendapat yang mengatakan bahwa Lailtul qadar itu akan turun bergantung kepada kapan puasa dimulai atau bahwa Lailatul Qadar itu akan terjadi pada tanggal 27 Ramadlan terbantahkan sudah karena tidak semata-mata Rasul menyuruh ummatnya untuk mencari lailatu qadar itu pada malam-malam ganjil di sepuluh hari yang terakhir bulan Ramadlan kalau lailatul qadar hanya akan terjadi pada tanggal 27 Ramadlan atau tanggal yang sesuai dengan pasangan kapan puasa itu dimulai. Mungkin saja pendapat yang mengatakan bahwa lailatul qadar terjadi pada tanggal 27, hanyalah peristiwa yang sering terjadi, tidak selamanya. Dan yang lebih baik lagi kita tidak perlu mempermaslahkan ganjil dan genap, kita harus bisa memanfaatkan momentum ramadlan ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah bahkan lakukanlah dari awal Ramadlan.

Saat kita mengintai atau mencari lailatul qadar lakukanlah dengan cara mempebanyak mengingat Allah, lakukan I’tikaq di Mesjid rumahnya Allah agar kita bisa lebih dekat lagi dengan Allah, perbanyaklah berdoa dan memohon ampunan kepada Allah, khususnya doa yang biasa dibacakan Rasulullah saat menjemput lailatul qadar, yaitu :

‏اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosaku (H.R. At Tirmizi)

Mereka yang menghidupkan malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan walaupun tidak melihat tanda-tanda datangnya lailatul qadar menurut Imam Thabrani akan mendapat pahala Lailatul qadar sedangkan mereka yang tidak menghidupkan malam-malam tersebut  walaupun melihat tanda-tandanya tidaklah akan mendapatkan pahala lailatul qadar itu.

Tidak cukup hanya menghidupkan malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan saja untuk mendapatkan pahala lailatul qadar, kitapun harus menghindarkan diri dari perbuataan yang menyebabkan terhalangnya  pintu maaf Allah.

Dalam suatu Hadits dari  Ibnu Abbas, Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya Allah melihat pada malam al qadar kepada orang-orang mukmin dari umat Muhammad, lalu dimaafi mereka dan dirahmati-Nya, kecuali empat orang, yaitu : Peminum arak, pendurhaka kepada ibu-bapak, orang yang selalu bertengkar dan orang yang memutus tali silaturahmi.”

Jadi, bila kita ingin mendapatkan pahala lailatul qadar bukan hanya sekedar menghidupkan malamnya tapi hindarkan pula empat perbuatan di atas.

Apakah kita termasuk yang memiliki salah satu perbutan di atas ?

Jika ia bertaubatlah, dan minta maaflah kepada orang yang kita dzalimi.

Wallahu ‘Alam

sumber gambar : http://islamicstyle.al-habib.info

101 Tanggapan to “Bercumbu dengan Allah, menjemput Lailatul Qadar”

  1. Aldy said

    Ya Allah, Hanya kepada Mu kami memohon dan meminta, hanya kepada Mu kami mengharap berkah dan Hidayah, perkenankanlah kami menjalani ramadhan yang penuh hikmah ini, berikanlah ampunanmu kepada kami yang penuh dengan kenistaan dan dosa. Amin.
    Sangat….sangat….sangat…berharap kang, semoga Sang Khalik memberikannya kepada kita.

    Suka

  2. bercumbu dengan Allah …. edun kalimatnya .. mau … mau … aku mau bercumbu dengan Allah .. gimana yah caranya ?
    hatur tararengkyu 🙂

    Suka

  3. Abula said

    Salam Ramadhan Al Mubarok

    Salam Hangat Selalu dari AbulaMedia

    Suka

  4. dedenia72 said

    wah kayaknya yang punya blog lagi i’tikaf ya? hehehe
    selamat i’tikaf kang (kalo emang lagi i’tikaf..:))
    jangan lupa saling mendoakan antar sesama umat kang..
    salam rimba raya lestari

    Suka

  5. Assalamu’alaikum,
    Kalau menurut saya, alangkah baiknya kalau setiap malam, khususnya di bulan Ramadhan, kita tingkatkan ibadah kita, jadi tidak mengkhususkan diri hanya pada malam Lailatul Qadr atau sepuluh hari terakhir Ramadhan saja. Kita semua pasti ingin mendapatkan keistimewaan malam Lailatul Qadr, semoga kita bisa mendapatkannya, amin. Tulisan yang bagus Pak. (Dewi Yana)

    Suka

    • abifasya said

      Justru itu mba kebanyakan orang hanya disibukkan dengan 10 malam terakhir itu sementara mlm sblmnya nyantai aja.tapi kalo pake kaiadah daripada ya… dpd ga itikaf sama sekali konsentrasi di 10 malam terakhir itu jauh lebih baik.
      Makasih atas komennya
      salaaaaaaaaaaaam

      Suka

      • KangBoed said

        xixixixixi.. haaay haaaayyy.. hatur nuhun kang Aby anu kasep

        Suka

      • abifasya said

        Berbeda dg kangboed, kangboed mah bukan hanya dariu awal ramadlan tapi dia mah dari awal tahun (muharam) telah mempernyak dzikrullah
        Wakakakakakakakakkkkk
        kabooooooooooooor

        Suka

        • KangBoed said

          SETIAP TARIKAN NAFASMU SEDANG MEMUJI ALLAH

          SETIAP DETAK JANTUNGMU SEDANG MENYEMBAH ALLAH

          DIRI SEBENAR DIRI SUDAH MENDIRIKAN SHALLAT DALAM BAITULLAH DI DALAM DIRI.. ITULAH TEMPAT YANG PALING SUCI..

          MELIPUTI DUDUK DIAM BERJALAN DAN TIDUR SUDAH MENGINGAT ALLAH

          ITULAH IBADAH SEJATI

          ITULAH SEJATINYA SHALLAAAAAT

          ITULAH HIDUPP KHUSYUK

          ITULAH HIDUP YANG MELIPUTI

          ITULAH HIDUP DALAM HIDUP

          ITULAH MATI DALAM MATI

          ITULAH HIDUP DALAM PELUKAN YANG MAHA HIDUP

          FISIK BEKERJA.. BATHIN MENYEMBAH ALLAH

          SELURUH GERAKNYA ADALAH LILLAHI TA’ALLA

          SALAM SAYANG

          SALAM KANGEN

          SALAM RINDU

          SALAM TAKLIM

          SALAM HORMAT

          SALAM HANGAT

          SALAM SEJATI

          SEJATINE MANUNGSO

          MANUNGSO TAN KENA KINOYO OPO OPO

          INILAH INSAN KAMIL

          INILAH KHALIFATULLAH

          INILAH KHALIFAH BUMI

          INSAN SEBENARNYA MANUSIA..

          Suka

  6. nur ichsan said

    mudah2an kita bertemu malam penuh rahmat ni…

    Suka

  7. Mudah-mudah bisa mendapatkan rahmat dari malam seribu bulan pada ramadhan kali ini

    Suka

  8. kris bheda said

    bagi saya tulisan di atas merupakan pengalaman iman yang menarik. Kendatipun saya bukan seorang muslim, saya adalah seorang kristen katolik, tetapi ajakan penulis untuk terus menerus menemukan diri dalam Allah sungguh sangat menyegarkan.

    Salam kenal, saya mampir ke blog penulis untuk berbagi cerita. semoga tali silaturahmi menguatkan kebersamaan kita.

    salam
    Kris Bheda

    Suka

  9. masnur said

    Biasanya kita disibukkan seputar hari turunnya lailatul gadr, tapi malah melupakan esensi dari kualitas ouasa kita dua puluh hari sebelumnya apakah sudah layak untuk mendapatkan gift berupa malam yg agung tersebut. Salam kenal Pak, semoga sejahtera dan damai selalu.

    Suka

  10. guskar said

    hbs taraweh pulang dulu ke rumah, blogwalking… hbs itu ke masjid lagi untuk i’tikaf menjemput datangnya lailatul qadar…
    nggak perlu perhitungan mana malam genap-ganjilnya, 10 malam terakhir kita manfaatkan sebaik2nya… sebelum ramadhan meninggalkan kita…

    Suka

  11. Good Night Kang Aby, I thinks all from me to day and if you find a lot of mistakes I beg your pardon. Let us ask almighty ALLAH forgiveness.

    Wassalamu’ Alaikum Wr.Wb.

    From : agnes sekar

    Suka

  12. Assalamu’alaikum,
    Saat kita mengintai atau mencari lailatul qadar lakukanlah dengan cara mempebanyak mengingat Allah, lakukan I’tikaq di Mesjid rumahnya Allah agar kita bisa lebih dekat lagi dengan Allah, perbanyaklah berdoa dan memohon ampunan kepada Allah
    _________________
    Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, lalu mengapa saat ini khususnya tidak ada seorangpun yang merasakan malam lailatul qadar ?!
    Mari kita bayangkan seandainya Allah menampakan malam lailtul qadar kepada sesorang, yang sangat berbahaya adalah orang tersebut dikhawatirkan (menurut pemahaman saya pribadi lho) merasa tidak perlu lagi beribadah kepada Allah, alasannya sudah diterima ibadahnya selama 83 tahun kedepan… jika saja orang tersebut berusia 40 thn, maka akan berasumsi sampai akhir hanyatnya toh sudah pasti diterima segala ibadahnya, asumsi ini yang sangat membahayakan !!!
    *** I’tikaf di Mesjid ***
    Jika berbuka puasa maka jasmani kita yang lapar di isi oleh nutrisi, sedangkan i’tikaf di masjid maka ruhani kita di isi oleh ilmu Allah.
    Lalu mengapa 10 hari terakhir, fakta nya ma’mum shalat tarawih berjamaah semakin berkurang… dan hanya orang-orang yang khusyu shalatnyalah yang menetapi/ menggenapi shalat tarawih.
    Lalu mengapa ada prediksi malam ke 27 ?!
    Ini berkaitan dengan hadits yang mengatakan bahwa setiap ibadah sunat pada bulan ramadhan itu setara pahalanya dengan ibadah wajib di bulan biasa, disamping itu shalat berjamaah mempunyai nilai 27 derajat kadarnya.
    Subhanallah
    Terlalu banyak hikmah dari i’tikaf di masjid saat bulan puasa ini, terlepas dari soal intip-mengintip malam lailatul qadar, salah satunya adalah menepis anggapan shalat tarawih berjamaah adalah bid’ah selain itu menepis anggapan bahwa rasulullah dianggkat menjadi Nabi di Gua Hira disebabkan karena beliau ber tapa/ semedi… namun sesungguhnya beliau melaksanakan i’tikaf di Gua Hira (tahanud).

    Pernahkan kita bayangkan !!
    Shalat sunat diwaktu la’il :
    Tarawih setara dengan Tahajud
    I’tikaf setara dengan Tahanud 😀

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

    • abifasya said

      Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, lalu mengapa saat ini khususnya tidak ada seorangpun yang merasakan malam lailatul qadar ?!
      Mari kita bayangkan seandainya Allah menampakan malam lailtul qadar kepada sesorang, yang sangat berbahaya adalah orang tersebut dikhawatirkan (menurut pemahaman saya pribadi lho) merasa tidak perlu lagi beribadah kepada Allah, alasannya sudah diterima ibadahnya selama 83 tahun kedepan… jika saja orang tersebut berusia 40 thn, maka akan berasumsi sampai akhir hanyatnya toh sudah pasti diterima segala ibadahnya, asumsi ini yang sangat membahayakan !!!
      __________
      Kanghaniifa, yang selalu banyak memberikan pencerahan, maksih banget atas komennya, berarti banget buat say kang komenmu ini.
      ___________________________

      Asumsi itu tidak akan pernah ada pada orang-0rang yang benar-benar telah mendapatkan lailatul qadar karena para pemenang itu akan terus meningkatkan amal shalehnya tiada henti, karena justru yg menjadi bukti bhw sesorang tlh mdp kemenangan itu dia tidak akan pernah berpalin dari Allah walau sedetikpun

      Salaaaaaaaaaam

      Suka

  13. lailatul qodar adalah sebuah proses bagi yang mendapatkannya dan turunya pun hanya Allah yang tahu dan kita hanya diberi tanda2nya. salam hangat selalu

    Suka

  14. dedenia72 said

    menyapa sahabat yang telah jauh-jauh berkunjung..
    salam hangat sehangat mentari pagi kang..
    saya tidak pernah benci hari senin..karena setiap hari adalah sama bagi saya..
    salam rimba raya lestari

    Suka

    • KangBoed said

      so sweeeeeet.. nice to meet you.. I hope you have a beautifull day.. I thinks all from me to day and if you find a lot of mistakes I beg your pardon. Let us ask almighty ALLAH forgiveness.

      Wassalamu’ Alaikum Wr.Wb.

      *responder*

      Suka

  15. cantigi said

    waahh.. artikel lailatul qadar lagi, cukup banyak akhir2 ini saat blogging. makasih sudah mengingatkan ya..

    Suka

  16. 10 hari terakhir harus kita habiskan untuk semakin mendekatkan diri kepadaNYA. Karena didalamnya ada hari yang lebih baik dari 1000bulan. Dan semoga kita akan mendapatkan limpahan berkah pada malam ini..

    salam mampir ke blog kami

    Suka

  17. ILYAS AFSOH said

    kenapa gakbilang sekalian, kalau mau membantah tulisan ilyas afsoh tentang pedoman lailatul qodar ?

    Suka

    • abifasya said

      Sama sekali gak bermaksud membantah tulisan anda mas, karena sayapun tgl 23 kemarin termasuk yg lebih intens mengintai lailatul qadar, nanti 27 pun saya akan lakukan hl yang sama. Tulisan di atas hanya ingin mengingatkan bahwa alangkah baiknya kita semua lebih intens menghidupkan 10 malam terakhir, bahkan lebih baik lagi kalau dari awal ramadlan.
      Mohon maaf kalau tulisan di atas menyinggung perasaan mas, jangan sampai karena tulisan di atas shilaturrahmi kita jadi gak baik.

      Salam persahabatan selalu
      Wallahu ‘Alam.

      Suka

  18. oRiDo™ said

    lailatur qadar…
    ahhh.. pantaskah hamba ya Allah..
    😐

    Suka

  19. casrudi said

    kita harus bisa memanfaatkan momentum ramadlan ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah bahkan lakukanlah dari awal Ramadlan

    wilujeng siang Kang Abi, wilujeng shaum…

    Suka

    • abifasya said

      leres pisan kang casrudi, mudah-mudahan urang sadaya kenging ridla Allah.
      Wiulujeng siang oge
      Kumaha Shaumna tos bocor teu acan ?
      Wilujeng shaum nya kang casrudi nu kasev tea.
      Salaaaaaaaaaaaaaaam

      Suka

  20. Yep said

    Terima kasih Kang Abi 🙂

    Suka

  21. diajeng said

    Subhanalloh..nikmatnya bercumbu dengan Allah SWT 🙂

    Suka

  22. Alhamdulillah, bila kata yang diutarakan pada sang kekasih maka tiada kata lain hanya sebuah curahan hati kepada khaliknya

    Suka

  23. omiyan said

    Pengen sekali mendapatkannya setidaknya sekali dalam seumur hidup..tapi entah kapan ya…saya sendiri emrasa melaksanakan kewajiban yang 5 waktu aja masih perlu perbaikan..apalagi mengharapkan bertemunya dengan Malam lailatul Qadar ini

    Suka

  24. Assalamu’alaikum,
    Semoga kita semua bisa mendapatkan keistimewaan malam Lailatur Qadr dan semoga kita semua bisa istiqomah dalam ketaatan dan tetap menjaga ibadah kita, tidak hanya di bulan Ramadhan saja, tapi dibulan-bulan lainnya, amin (Dewi Yana)

    Suka

  25. Kok jadi njlimet dan ada 9×3 segala sih mas ha..ha..ha.
    Pokoknya, kita jaga tiap malam saja biar gak kelewatan mas.
    Salam hangat dari Surabaya

    Suka

  26. betul sekali, entah saya sudah mendapatkan malam lailatul qodar dalam tahun-tahun kehidupan saya di bulan ramadhan..

    Suka

  27. perigitua said

    haddiirrrrrr….

    kang abi… apa kabar???

    hhmmm…, entahlah kang abi… yang jelas marilah kita hiasi malam malam ramadhan ini dengan amalan2 terbaik yang bisa kita lakukan, Insya Alloh, Lailatul Qadar yang akan menjemput kita 🙂
    Amiiieeen….

    cu…

    Suka

  28. aji said

    aji masih terpaku pada 4 hal yang seharusnya tidak dilakukan….

    Suka

  29. Wahhh..masih sempat tidak yawh Aby…. 😦

    Suka

  30. Amiin deh malam 23. Kebetulan banget malam ahad dan ane sempet i’tikaf :D. Kalo malam lain gak sempettt…

    Suka

  31. KangBoed said

    keeeeekkekekekkkkkk udah tuh tadi malam.. xixixixixi

    Suka

  32. KangBoed said

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
    I Love U fuuulllllllllllllllllll

    Suka

  33. fadielajah said

    mlm lailatul qadar..!! sudikah menemui hamba Allah yang haus akan kasihmu ini.. semoga

    http://fadielajah.wordpress.com

    Suka

  34. ABDUL AZIZ said

    Assalamu’alaikum,

    Baru sempat datang lagi Pak, kumaha daramang ?
    Untuk mendapatkan Lailatul Qadar, tentunya kita harus bertaqwa kepada Allah, berbuat baik kepada orang tua, senantiasa menjalin silaturahmi, dan kewajiban-kewajiban lainnya.

    Semoga kita bisa sampai ke tujuan puasa Ramadhan ini, yaitu menjadi orang yang bertaqwa.
    Terima kasih.

    Wassalam

    Suka

  35. Siti Fatimah Ahmad said

    KEPADA SAHABAT… SAMBUTLAH UCAPAN DARI SAYA. SERANGKAI KATA PENGGANTI DIRI. UNTUK MENYAMBUT HARI BAHAGIA. JARI SEPULUH DI SUSUN JUGA. AGAR KESALAHAN DIAMPUN SEMUA. TANDA IKHLAS PERSAHABATAN KITA. SELAMAT HARI RAYA AIDIL FITRI 1 SYAWAL 1430 H. MOHON MAAF ZAHIR DAN BATIN. SALAM KEMESRAAN DARI MALAYSIA.

    Suka

  36. Saung Web said

    Postingan yg bagus.. sarat dengan pencerahan diri… kayaknya mesti sering2 mampir kesini..

    Suka

  37. mei said

    ass. pak abi..pa kbr? br bs connect lg nie.. postingannya bgs bgt pak, mdh2an semua yg itikaf diterima Allah SWT dan dpt Lailatul Qadar nya, amiinn.. btw minal aidin wal faidzin, maaf lahir bathin ya bt pak abi & kel.

    Suka

  38. Jabon said

    lumayan dapet penyegaran,,,
    lam kenal dari petani jabon

    Suka

  39. shihab said

    Berarti tahun 1432 ini karena puasanya diawali hari senin, lalilatul qadarnya malam ini yach … yaitu malam 21, smoga aja ya ….

    Suka

  40. semoga tahun bisa bertemu malam 1000 bulan

    Suka

Tinggalkan Balasan ke abifasya Batalkan balasan